Ads Top

4 Karyawan Bank di Batam Bobol Rekening Nasabah, Berhasil Gasak Rp 25,6 M

Polisi menangkap empat pegawai bank yang mencuri uang dari rekening nasabah. Total uang yang dicuri pelaku sebesar Rp25,6 miliar. Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Nasriadi mengatakan, keempat pegawai tersebut merupakan pegawai dua bank berbeda. Mereka diketahui berinisial MI, SQ, HS dan KS. “Kami tidak akan membicarakan kedua bank ini, untuk melindungi privasi dan tidak menimbulkan kepanikan di kalangan nasabah, kami akan memulai bank X dan Y. “Yang MI bekerja di Bank Y, sedangkan SQ, HS dan KS bekerja di Bank X,” kata Kombes Nasriadi, Kamis (11/9/2023).

 

Nasriadi mengatakan, hasil perhitungan penyidik ​​uang nasabah yang dikelola keempat pelaku berjumlah Rp25,6 miliar. Keempat penulis diketahui memegang posisi di bank dan layanan pelanggan, yang bekerja di bidang pemasaran di kedua bank.

 

“Jadi keempat bankir ini adalah bagian dari dua kelompok. “Tersangka MI mengambil uang nasabah sebesar Rp13,2 miliar dari Bank Y, sedangkan jaringan SQ, HS, dan KS mengambil uang nasabah sebesar Rp12,4 miliar,” ujarnya.

 

Nasriadi menjelaskan, keempat pelaku kejahatan ini biasanya menyasar nasabah yang tidak memiliki aplikasi M-banking dan SMS Banking. Inilah sebabnya mengapa perilaku mereka dalam memeras uang dari pelanggan tidak diketahui.

 

“Mereka mencari nasabah yang belum memiliki aplikasi M-banking dan SMS banking. Oleh karena itu, uang yang diambil atau dicuri dari nasabah tidak diketahui, ujarnya.

 

Pelaku kejahatan juga diketahui mengincar nasabah yang menggunakan debit langsung untuk bertransaksi. Nasabah bank yang menjadi korban adalah nasabah yang menarik uang secara otomatis di awal dan akhir bulan.

 

“Pelanggan harus membayar langsung di awal bulan dan di akhir bulan. Katanya, "Kendaraan sekitar 1-5 dan 26-31 menjadi sasaran penjahat."

 

“Ada yang posisinya sebagai customer service. Mereka kenal nasabah, minta kode PIN dan pertukaran data. “Mereka mencuri data ini dari nasabah yang tidak memberikan PIN atau mengubah data baru,” imbuhnya.

 

Setelah berhasil mengakses akun pelanggan, penyerang mentransfer uang ke akun jaringan mereka. Pemilik rekening tempat penitipan uang pidana berada di luar wilayah Batam.

 

“Pelaku mentransfer uang dari rekening nasabah ke rekening lain dalam jaringannya. Kami menggugat pemilik akun. Pemegang rekening ada dimana-mana, di Jawa, Sumatera Selatan dan banyak daerah lainnya. “Ini adalah tim yang sedang kita kembangkan jaringan tim-timnya,” ucapnya.

Polisi menangkap empat pegawai bank yang mencuri uang dari rekening nasabah. Total uang yang dicuri pelaku sebesar Rp25,6 miliar. Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Nasriadi mengatakan, keempat pegawai tersebut merupakan pegawai dua bank berbeda. Mereka diketahui berinisial MI, SQ, HS dan KS. “Kami tidak akan membicarakan kedua bank ini, untuk melindungi privasi dan tidak menimbulkan kepanikan di kalangan nasabah, kami akan memulai bank X dan Y. “Yang MI bekerja di Bank Y, sedangkan SQ, HS dan KS bekerja di Bank X,” kata Kombes Nasriadi, Kamis (11/9/2023).

 

Nasriadi mengatakan, hasil perhitungan penyidik ​​uang nasabah yang dikelola keempat pelaku berjumlah Rp25,6 miliar. Keempat penulis diketahui memegang posisi di bank dan layanan pelanggan, yang bekerja di bidang pemasaran di kedua bank.

 

“Jadi keempat bankir ini adalah bagian dari dua kelompok. “Tersangka MI mengambil uang nasabah sebesar Rp13,2 miliar dari Bank Y, sedangkan jaringan SQ, HS, dan KS mengambil uang nasabah sebesar Rp12,4 miliar,” ujarnya.

 

Nasriadi menjelaskan, keempat pelaku kejahatan ini biasanya menyasar nasabah yang tidak memiliki aplikasi M-banking dan SMS Banking. Inilah sebabnya mengapa perilaku mereka dalam memeras uang dari pelanggan tidak diketahui.

 

“Mereka mencari nasabah yang belum memiliki aplikasi M-banking dan SMS banking. Oleh karena itu, uang yang diambil atau dicuri dari nasabah tidak diketahui, ujarnya.

 

Pelaku kejahatan juga diketahui mengincar nasabah yang menggunakan debit langsung untuk bertransaksi. Nasabah bank yang menjadi korban adalah nasabah yang menarik uang secara otomatis di awal dan akhir bulan.

 

“Pelanggan harus membayar langsung di awal bulan dan di akhir bulan. Katanya, "Kendaraan sekitar 1-5 dan 26-31 menjadi sasaran penjahat."

 

“Ada yang posisinya sebagai customer service. Mereka kenal nasabah, minta kode PIN dan pertukaran data. “Mereka mencuri data ini dari nasabah yang tidak memberikan PIN atau mengubah data baru,” imbuhnya.

 

Setelah berhasil mengakses akun pelanggan, penyerang mentransfer uang ke akun jaringan mereka. Pemilik rekening tempat penitipan uang pidana berada di luar wilayah Batam.

 

“Pelaku mentransfer uang dari rekening nasabah ke rekening lain dalam jaringannya. Kami menggugat pemilik akun. Pemegang rekening ada dimana-mana, di Jawa, Sumatera Selatan dan banyak daerah lainnya. “Ini adalah tim yang sedang kita kembangkan jaringan tim-timnya,” ucapnya.

No comments:

Powered by Blogger.