Ads Top

6 Fakta Tentang Peristiwa OTT yang Menjerat Anggota Bawaslu Medan


Anggota Bawaslu Medan Azlansyah Hasibuan ditangkap dalam operasi penyamaran (OTT) oleh Polda Sumatera Utara (Sumut). Azlan sendiri baru diangkat menjadi Komisioner Bawaslu Medan tiga bulan lalu. Berikut DetikSumut sajikan enam fakta fenomena OTT yang menjerat Azlan. Dengarkan sampai akhir, oke? 

 

1. Azlan mendapat OTT di hotel 

Ketua Bawaslu Sumut Aswin Diapari mengatakan di Bawaslu Medan, Komisioner OTT Polda Sumut adalah Azlan Hasibuan. Ia mendapat informasi, Azlan ditangkap tidak sendirian, melainkan bersama dua orang lainnya. \"Saya mendapat informasi ada 3 orang, tapi kenyataannya belum diketahui pasti apakah benar ada 3 orang atau tidak, ini masih berlangsung, katanya. . Saya tidak tahu kalau (Kalau 3 orang semuanya anggota Bawaslu Medan),” kata Aswin saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (15/11/2023). Menurutnya, Azlan ditangkap saat berada di salah satu hotel. “Iya tadi malam (Azlan sempat OTT) di Hotel JW Marriott,” tutupnya. 2. Ketua Bawaslu Medan Tahu Azlan didukung media 

Ketua Bawaslu Medan David Reynold kaget mendengar Polda Sumut menangkap Kompol Azlan Hasibuan dalam operasi penyamaran (OTT). Dia pertama kali mengetahui berita ini melalui media.

 

“Yang jelas kami mengetahuinya sore ini. Ini adalah sebuah peristiwa, kami tidak dapat memberi tahu Anda atau mendapatkan informasi lebih lanjut. “Mungkin nanti kalau ada informasi lebih lanjut akan kami kabari,” ujarnya usai pertemuan, Rabu (15/11/2023). Terkait terpaan OTT Azlan, ia mengaku informasi tersebut berasal dari media.

 

“Iya, menurutku berita saja tidak tahu, hanya media yang tahu. “Kami mengetahuinya melalui media, dan kami terkejut,” katanya.

 

3. Ketua Bawaslu Medan Pelihat malang Azlan 

Tentu saja David tidak mengetahui apa yang terjadi pada rekannya tersebut. Dia berharap hal tersebut tidak mempengaruhi kerja dan kewenangan Bawaslu. “Saya kira di luar itu. Tapi kalau di dalam, pakai perusahaan Bawaslu, kita tidak tahu. Karena kami tidak punya kesepakatan dalam hal apa pun. Apa lagi yang tertulis OTT? Kami tidak ada. Dia berkata: “Saya di sini bukan untuk memberikan jawaban seperti itu. Dia melanjutkan: “Tanggapan kami adalah kami juga sangat sedih.

 

4. Azlan dan OTT ada 2 orang 

Polisi menjelaskan, OTT dilakukan terhadap anggota Bawaslu Medan Azlan Hasibuan. Selain Azlan, dua warga sipil lainnya berinisial FH (29 tahun) dan IG (25 tahun) ditangkap. Saat itu, ketiganya sedang melakukan bisnis pengiriman uang.

 

Ketiga orang tersebut ditangkap saat menerima uang suap dari calon anggota DPRD Medan, jelas Kabid Humas Kompol Sumut Hadi Wahyudi. 5. Azlan mempersulit legislator untuk menyampaikan keluhan 

Hadi Wahyudi mengatakan, Azlansyah ditangkap saat menerima uang dari anggota parlemen. Penangkapan dilakukan menyusul pemberitaan politisi tersebut.

 

Hadi menjelaskan, perbuatannya dilakukan pelaku dengan mempersulit korban melengkapi formalitas menjadi anggota DPRD Kota Medan. Tujuannya untuk memenuhi seluruh persyaratan administrasi menjadi anggota DPRD Kota Medan, ujarnya, Kamis (16/11/2023).

 

Kasus ini diputus berdasarkan cerita korban yang merasa kesulitan memenuhi syarat administrasi untuk menjadi anggota DPRD Kota Medan, lanjutnya. 6. Bukti Azlan Kena OTT Rp 25 Juta 

Hadi menambahkan, saat penangkapan, kelompok tersebut menemukan uang sebagai barang bukti. Jumlahnya 25 juta.

 

“Kalau OTT ada sekitar Rp 25 juta,” ujarnya, Kamis (16/11/2023). Hadi sendiri tidak menyebutkan berapa jumlah uang yang diambil Azlansyah dari orang tersebut. Diakuinya, penyidik ​​masih melakukan penyelidikan. Katanya, “Uangnya masih diselidiki.


Anggota Bawaslu Medan Azlansyah Hasibuan ditangkap dalam operasi penyamaran (OTT) oleh Polda Sumatera Utara (Sumut). Azlan sendiri baru diangkat menjadi Komisioner Bawaslu Medan tiga bulan lalu. Berikut DetikSumut sajikan enam fakta fenomena OTT yang menjerat Azlan. Dengarkan sampai akhir, oke? 

 

1. Azlan mendapat OTT di hotel 

Ketua Bawaslu Sumut Aswin Diapari mengatakan di Bawaslu Medan, Komisioner OTT Polda Sumut adalah Azlan Hasibuan. Ia mendapat informasi, Azlan ditangkap tidak sendirian, melainkan bersama dua orang lainnya. \"Saya mendapat informasi ada 3 orang, tapi kenyataannya belum diketahui pasti apakah benar ada 3 orang atau tidak, ini masih berlangsung, katanya. . Saya tidak tahu kalau (Kalau 3 orang semuanya anggota Bawaslu Medan),” kata Aswin saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (15/11/2023). Menurutnya, Azlan ditangkap saat berada di salah satu hotel. “Iya tadi malam (Azlan sempat OTT) di Hotel JW Marriott,” tutupnya. 2. Ketua Bawaslu Medan Tahu Azlan didukung media 

Ketua Bawaslu Medan David Reynold kaget mendengar Polda Sumut menangkap Kompol Azlan Hasibuan dalam operasi penyamaran (OTT). Dia pertama kali mengetahui berita ini melalui media.

 

“Yang jelas kami mengetahuinya sore ini. Ini adalah sebuah peristiwa, kami tidak dapat memberi tahu Anda atau mendapatkan informasi lebih lanjut. “Mungkin nanti kalau ada informasi lebih lanjut akan kami kabari,” ujarnya usai pertemuan, Rabu (15/11/2023). Terkait terpaan OTT Azlan, ia mengaku informasi tersebut berasal dari media.

 

“Iya, menurutku berita saja tidak tahu, hanya media yang tahu. “Kami mengetahuinya melalui media, dan kami terkejut,” katanya.

 

3. Ketua Bawaslu Medan Pelihat malang Azlan 

Tentu saja David tidak mengetahui apa yang terjadi pada rekannya tersebut. Dia berharap hal tersebut tidak mempengaruhi kerja dan kewenangan Bawaslu. “Saya kira di luar itu. Tapi kalau di dalam, pakai perusahaan Bawaslu, kita tidak tahu. Karena kami tidak punya kesepakatan dalam hal apa pun. Apa lagi yang tertulis OTT? Kami tidak ada. Dia berkata: “Saya di sini bukan untuk memberikan jawaban seperti itu. Dia melanjutkan: “Tanggapan kami adalah kami juga sangat sedih.

 

4. Azlan dan OTT ada 2 orang 

Polisi menjelaskan, OTT dilakukan terhadap anggota Bawaslu Medan Azlan Hasibuan. Selain Azlan, dua warga sipil lainnya berinisial FH (29 tahun) dan IG (25 tahun) ditangkap. Saat itu, ketiganya sedang melakukan bisnis pengiriman uang.

 

Ketiga orang tersebut ditangkap saat menerima uang suap dari calon anggota DPRD Medan, jelas Kabid Humas Kompol Sumut Hadi Wahyudi. 5. Azlan mempersulit legislator untuk menyampaikan keluhan 

Hadi Wahyudi mengatakan, Azlansyah ditangkap saat menerima uang dari anggota parlemen. Penangkapan dilakukan menyusul pemberitaan politisi tersebut.

 

Hadi menjelaskan, perbuatannya dilakukan pelaku dengan mempersulit korban melengkapi formalitas menjadi anggota DPRD Kota Medan. Tujuannya untuk memenuhi seluruh persyaratan administrasi menjadi anggota DPRD Kota Medan, ujarnya, Kamis (16/11/2023).

 

Kasus ini diputus berdasarkan cerita korban yang merasa kesulitan memenuhi syarat administrasi untuk menjadi anggota DPRD Kota Medan, lanjutnya. 6. Bukti Azlan Kena OTT Rp 25 Juta 

Hadi menambahkan, saat penangkapan, kelompok tersebut menemukan uang sebagai barang bukti. Jumlahnya 25 juta.

 

“Kalau OTT ada sekitar Rp 25 juta,” ujarnya, Kamis (16/11/2023). Hadi sendiri tidak menyebutkan berapa jumlah uang yang diambil Azlansyah dari orang tersebut. Diakuinya, penyidik ​​masih melakukan penyelidikan. Katanya, “Uangnya masih diselidiki.

No comments:

Powered by Blogger.