Ikan Batak yang Langka di Danau Toba, Dulu Jadi Hidangan Keluarga Raja
Danau Toba kaya akan biota yang telah berkembang biak selama ribuan tahun, termasuk ikan Batak. Dahulu, ikan Batak ini merupakan makanan penting bagi keluarga kerajaan
Menurut literatur Indonesia, ikan Batak atau ikan Jurung mempunyai nama latin Neolissochilus thienemanni. Ikan batak sendiri termasuk satu famili dengan ikan yaitu suku Cyprinidae atau ikan mas.
Ciri Ciri Ikan Batak
Sementara itu, dilansir dari situs resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ikan Batak dikenal dengan bentuknya yang memanjang dan permukaannya berwarna perak saat berumur kurang dari enam bulan. tua. tua. Seiring bertambahnya usia ikan Batak, warnanya berubah menjadi hijau-kuning. Ikan batak memiliki lobus berukuran sedang di bibir bawah. Ikan batak juga mempunyai sirip punggung dengan sirip ekor yang meruncing. Tubuh perempuan Batak cenderung lebih bengkak dibandingkan laki-laki, dan punggung laki-laki Batak lebih gelap dibandingkan perempuan.
Habitat Ikan Batak di Danau Toba
Menurut Balai Penelitian Penyuluhan Budidaya Air Tawar dan Perikanan KKP Deni Radona, ikan Batak ini biasa ditemukan di perairan dangkal danau yang berarus deras, pada kedalaman 4 hingga 5 meter dan dasar berpasir atau batu. Namun seiring bertambahnya usia, ikan Batak lebih suka berenang di bebatuan dasar danau hingga kedalaman maksimal 15 meter.
Ikan batak menyukai air jernih dengan suhu sekitar 16 hingga 26 derajat Celcius dan banyak oksigen. Ikan Batak merupakan hewan nokturnal dan pada siang hari biasanya berada di balik batu.
Makanan alami ikan Batak terdiri dari siput, cacing dan azolla (sejenis pakis yang tumbuh ketika mengapung di air). Karena ikan ini hidup di permukaan air yang bergerak cepat, maka pergerakan ikan Batak pun cepat dan agresif.
Ikan Batak ukuran terbesar bisa mencapai panjang satu meter dan berat 30 kilogram. Untuk mencapai ukuran tersebut, ikan Batak membutuhkan waktu 54 bulan. Ikan batak bisa hidup hingga empat puluh tahun. Makanan para pemimpin
Ikan Batak dulunya merupakan makanan yang layak untuk keluarga kerajaan dan kepala suku Toba. Ikan ini sering dijadikan sejenis mula untuk menemani bolon atau untuk mempersembahkan hadiah kepada Tuhan pada saat upacara keagamaan. Ikan batak juga menjadi makanan yang biasa disantap pada saat festival upa upa atau mangupa oleh penduduk asli Mandailing.
Ikan batak dikenal memiliki daging yang keras, empuk dan gurih. Oleh karena itu, ikan Batak dianggap sebagai aset ekonomi.
Harga ikan Batak 100 gram bisa mencapai Rp 90.000. Sebab, satu kilogram ikan Batak seberat satu kilogram bisa berharga hampir satu juta rupiah. Bahkan bayi ikan Batak yang tingginya mencapai 2-3 cm dijual rata-rata Rp 7.000 per ekor.
Ikan Batak kerap menjadi bahan utama arsik, masakan khas Batak Toba. Sayangnya, kini ikan ini sudah semakin langka di habitatnya, masakan arsik dengan ikan Batak perlahan tergantikan oleh ikan mas.
Penyebab kelangkaan ini adalah penangkapan ikan yang berlebihan akibat tingginya harga ikan dan naiknya harga ikan Batak di pasaran. Dewan Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN) telah memasukkan ikan Batak ke dalam Daftar Merah dengan kategori Rentan (VU) karena rentannya ikan Batak dan punahnya habitatnya di Danau Toba. .
Kementerian Pengairan dan Perikanan juga memasukkan ikan Batak ke dalam jenis ikan yang berstatus dilindungi. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi. Jadi penemunya adalah ikan Batak, hewan langka dari Danau Toba. Semoga bisa menambah pengetahuan kalian tentang flora dan fauna indonesia ya.
Danau Toba kaya akan biota yang telah berkembang biak selama ribuan tahun, termasuk ikan Batak. Dahulu, ikan Batak ini merupakan makanan penting bagi keluarga kerajaan
Menurut literatur Indonesia, ikan Batak atau ikan Jurung mempunyai nama latin Neolissochilus thienemanni. Ikan batak sendiri termasuk satu famili dengan ikan yaitu suku Cyprinidae atau ikan mas.
Ciri Ciri Ikan Batak
Sementara itu, dilansir dari situs resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ikan Batak dikenal dengan bentuknya yang memanjang dan permukaannya berwarna perak saat berumur kurang dari enam bulan. tua. tua. Seiring bertambahnya usia ikan Batak, warnanya berubah menjadi hijau-kuning. Ikan batak memiliki lobus berukuran sedang di bibir bawah. Ikan batak juga mempunyai sirip punggung dengan sirip ekor yang meruncing. Tubuh perempuan Batak cenderung lebih bengkak dibandingkan laki-laki, dan punggung laki-laki Batak lebih gelap dibandingkan perempuan.
Habitat Ikan Batak di Danau Toba
Menurut Balai Penelitian Penyuluhan Budidaya Air Tawar dan Perikanan KKP Deni Radona, ikan Batak ini biasa ditemukan di perairan dangkal danau yang berarus deras, pada kedalaman 4 hingga 5 meter dan dasar berpasir atau batu. Namun seiring bertambahnya usia, ikan Batak lebih suka berenang di bebatuan dasar danau hingga kedalaman maksimal 15 meter.
Ikan batak menyukai air jernih dengan suhu sekitar 16 hingga 26 derajat Celcius dan banyak oksigen. Ikan Batak merupakan hewan nokturnal dan pada siang hari biasanya berada di balik batu.
Makanan alami ikan Batak terdiri dari siput, cacing dan azolla (sejenis pakis yang tumbuh ketika mengapung di air). Karena ikan ini hidup di permukaan air yang bergerak cepat, maka pergerakan ikan Batak pun cepat dan agresif.
Ikan Batak ukuran terbesar bisa mencapai panjang satu meter dan berat 30 kilogram. Untuk mencapai ukuran tersebut, ikan Batak membutuhkan waktu 54 bulan. Ikan batak bisa hidup hingga empat puluh tahun. Makanan para pemimpin
Ikan Batak dulunya merupakan makanan yang layak untuk keluarga kerajaan dan kepala suku Toba. Ikan ini sering dijadikan sejenis mula untuk menemani bolon atau untuk mempersembahkan hadiah kepada Tuhan pada saat upacara keagamaan. Ikan batak juga menjadi makanan yang biasa disantap pada saat festival upa upa atau mangupa oleh penduduk asli Mandailing.
Ikan batak dikenal memiliki daging yang keras, empuk dan gurih. Oleh karena itu, ikan Batak dianggap sebagai aset ekonomi.
Harga ikan Batak 100 gram bisa mencapai Rp 90.000. Sebab, satu kilogram ikan Batak seberat satu kilogram bisa berharga hampir satu juta rupiah. Bahkan bayi ikan Batak yang tingginya mencapai 2-3 cm dijual rata-rata Rp 7.000 per ekor.
Ikan Batak kerap menjadi bahan utama arsik, masakan khas Batak Toba. Sayangnya, kini ikan ini sudah semakin langka di habitatnya, masakan arsik dengan ikan Batak perlahan tergantikan oleh ikan mas.
Penyebab kelangkaan ini adalah penangkapan ikan yang berlebihan akibat tingginya harga ikan dan naiknya harga ikan Batak di pasaran. Dewan Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN) telah memasukkan ikan Batak ke dalam Daftar Merah dengan kategori Rentan (VU) karena rentannya ikan Batak dan punahnya habitatnya di Danau Toba. .
Kementerian Pengairan dan Perikanan juga memasukkan ikan Batak ke dalam jenis ikan yang berstatus dilindungi. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi. Jadi penemunya adalah ikan Batak, hewan langka dari Danau Toba. Semoga bisa menambah pengetahuan kalian tentang flora dan fauna indonesia ya.
No comments: