6 Fakta Baru Pedagang Telur Dibunuh Sekuriti Kantor Sebelah di Gunung Sitoli
Polisi berhasil mengungkap motif dan kronologi pembunuhan Eddy Sofyan, penjual telur di Gunung Sitoli, Sumatera Utara, yang dilakukan pelaku Anugrah Zendrato (26), satpam di dekat toko korban.
Berikut rangkuman fakta terkini seputar kasus pembunuhan tragis tersebut. 1. Alasan pencurian
Terungkap, pelaku Anugrah membunuh Eddy karena ketahuan mencuri di toko korban. Sebenarnya penulis merencanakan penerbangan pada Sabtu (12/2/2023). Pelaku membawa para di jok sepeda motornya yang digunakan untuk membunuh korban. “Sekitar pukul 07.20 WIB, pelaku tiba di kantor dan memarkir sepeda motornya di jok kantor, dan parang masih berada di jok sepeda motor,” kata Kapolres Nias AKBP Luthfi, Senin (12/04). ).
Pelaku masuk ke toko korban pada pukul 19.09 WIB dan saat itu korban sedang berada di kasir. Penyerang berpura-pura mempertanyakan harga kain tersebut, dan langsung menikamnya dengan pisau.
2. Keamanan dan toko-toko di dekatnya
Terungkap juga bahwa penyerang, Anugrah, bekerja di dekat toko korban sebagai satpam. Penyerang bekerja di perusahaan persewaan di sebelah toko pakaian korban. “Dia (pelaku) bekerja di dekat TKP, bertugas di bidang keamanan,” kata Luthfi.
3. Matikan monitor video
Penyerang mematikan CCTV di tempat kerjanya, lalu menyalakannya kembali setelah membunuh korban. Hal ini membuat polisi percaya bahwa pembunuhan itu direncanakan. Makanya dia berencana mematikan kamera pengawas, karena kalau tidak dihentikan nanti ketahuan. Makanya listrik dimatikan, makanya kamera pengawas tidak berfungsi, ujarnya. dikatakan. 4. Interogasi penyerang
Polisi memeriksa pelaku sebelum mencurigainya. Saat itu, polisi belum mencurigai Anugrah sebagai pelaku penyerangan.
Polisi terlebih dahulu meminta keterangan kepada pelaku karena pada saat kejadian pelaku berada dekat dengan TKP demi alasan keamanan. “Kami telepon dia (penulis) pada malam kejadian, kami tanyai, tapi kami tidak curiga terhadap korban (penulis). “Kami telpon dan minta tolong ke bos, karena yang jaga malam hanya ada satu, kami tanya shift paginya di mana, oh saya di rumah,” jelasnya.
“Di CCTV dia (pelaku) sedang ngobrol dengan petugas korban, ngobrol, merokok. “Jadi ada dua pekerja yang terluka, satu langsung pulang, satu lagi masih bermain di kantor sebelah, berbicara dengan satpam (penyerang) sekitar pukul enam sore (mulai siang),” Lanjut Luthfi.
5. Kamera CCTV lainnya terungkap
Dari penyelidikan terungkap adanya CCTV lain yang letaknya sangat jauh namun masih merekam TKP. Dari rekaman CCTV, tampak pelaku keluar masuk toko korban. “Sulit kita cari kamera CCTV-nya, ternyata ada kamera CCTV, tapi tidak berfungsi, lalu ternyata kamera CCTV itu mengarah ke sana, jauh dari kejahatan, tapi sampai di sana (tempatnya). Dari situ kita lihat ada yang masuk dan keluar tindak pidana itu karena “Kantornya di sebelah pintu, makanya kita hubungi lagi (yang berbuat jahat), di situlah mulai (menunjukkan),” ujarnya.
6. Periksa penjahat lainnya
Polisi juga kini membuka kasus, termasuk kemungkinan adanya penjahat lain yang bekerja sama dengan Anugrah.
“Penghasilan kami Rp 300 (ribu) rupiah, ada ringgit RM86. “Sementara yang kami janjikan (penulis) adalah kami ingin mengembangkan ini dan melihat apakah ada yang bisa membantu,” pungkas Luthfi.
Garis waktu telah selesai
Sekitar pukul 19.09 WIB, pelaku masuk dan membuka pintu toko korban. Saat itu, korban sedang berada di dekat meja kasir. Penyerang kemudian menanyakan harga tempat tidur di sisi kanan truk pickup yang diparkir di toko tersebut. Korban menghampiri pelaku dan menjelaskan harga baju yang dijualnya. Namun tiba-tiba, orang yang menyerangnya langsung mengambil pisau yang ia letakkan di pinggangnya dan mencoba untuk memukul orang yang menimpanya. Korban mencoba membalas dengan menusuk dada penyerang.
“Pada saat yang sama, pelaku menikam kepala korban dengan pisau di tangannya. “Kemudian korban berusaha memeluk pelaku hingga terjatuh ke tumpukan pakaian hingga terjatuh ke bawah L-300,” jelasnya.
Setelah itu, korban berusaha merebut pisau milik pelaku. Korban memotong jari penyerang. Akibatnya, pelaku memukul tubuh korban berkali-kali. Korban berteriak minta tolong hingga pelaku panik dan menutup pintu toko. Penyerang kemudian membunuh korban dan mengambil uang tunai dari laci kasir, kemudian meninggalkan toko, kembali ke kantornya dan pergi ke pintu belakang untuk membuang peluru. “Pelaku kemudian kembali ke kantor dan mencuci dirinya serta pakaian korban yang berlumuran darah di toilet kantor. Kemudian sekitar pukul 19.40 WIB, pelaku kembali menyalakan video pengawas di kantor dan menunggu rekannya datang untuk melanjutkan. ringkasan perusahaan. Kemudian, sekitar jam 8 malam. WIB, temannya datang
Polisi berhasil mengungkap motif dan kronologi pembunuhan Eddy Sofyan, penjual telur di Gunung Sitoli, Sumatera Utara, yang dilakukan pelaku Anugrah Zendrato (26), satpam di dekat toko korban.
Berikut rangkuman fakta terkini seputar kasus pembunuhan tragis tersebut. 1. Alasan pencurian
Terungkap, pelaku Anugrah membunuh Eddy karena ketahuan mencuri di toko korban. Sebenarnya penulis merencanakan penerbangan pada Sabtu (12/2/2023). Pelaku membawa para di jok sepeda motornya yang digunakan untuk membunuh korban. “Sekitar pukul 07.20 WIB, pelaku tiba di kantor dan memarkir sepeda motornya di jok kantor, dan parang masih berada di jok sepeda motor,” kata Kapolres Nias AKBP Luthfi, Senin (12/04). ).
Pelaku masuk ke toko korban pada pukul 19.09 WIB dan saat itu korban sedang berada di kasir. Penyerang berpura-pura mempertanyakan harga kain tersebut, dan langsung menikamnya dengan pisau.
2. Keamanan dan toko-toko di dekatnya
Terungkap juga bahwa penyerang, Anugrah, bekerja di dekat toko korban sebagai satpam. Penyerang bekerja di perusahaan persewaan di sebelah toko pakaian korban. “Dia (pelaku) bekerja di dekat TKP, bertugas di bidang keamanan,” kata Luthfi.
3. Matikan monitor video
Penyerang mematikan CCTV di tempat kerjanya, lalu menyalakannya kembali setelah membunuh korban. Hal ini membuat polisi percaya bahwa pembunuhan itu direncanakan. Makanya dia berencana mematikan kamera pengawas, karena kalau tidak dihentikan nanti ketahuan. Makanya listrik dimatikan, makanya kamera pengawas tidak berfungsi, ujarnya. dikatakan. 4. Interogasi penyerang
Polisi memeriksa pelaku sebelum mencurigainya. Saat itu, polisi belum mencurigai Anugrah sebagai pelaku penyerangan.
Polisi terlebih dahulu meminta keterangan kepada pelaku karena pada saat kejadian pelaku berada dekat dengan TKP demi alasan keamanan. “Kami telepon dia (penulis) pada malam kejadian, kami tanyai, tapi kami tidak curiga terhadap korban (penulis). “Kami telpon dan minta tolong ke bos, karena yang jaga malam hanya ada satu, kami tanya shift paginya di mana, oh saya di rumah,” jelasnya.
“Di CCTV dia (pelaku) sedang ngobrol dengan petugas korban, ngobrol, merokok. “Jadi ada dua pekerja yang terluka, satu langsung pulang, satu lagi masih bermain di kantor sebelah, berbicara dengan satpam (penyerang) sekitar pukul enam sore (mulai siang),” Lanjut Luthfi.
5. Kamera CCTV lainnya terungkap
Dari penyelidikan terungkap adanya CCTV lain yang letaknya sangat jauh namun masih merekam TKP. Dari rekaman CCTV, tampak pelaku keluar masuk toko korban. “Sulit kita cari kamera CCTV-nya, ternyata ada kamera CCTV, tapi tidak berfungsi, lalu ternyata kamera CCTV itu mengarah ke sana, jauh dari kejahatan, tapi sampai di sana (tempatnya). Dari situ kita lihat ada yang masuk dan keluar tindak pidana itu karena “Kantornya di sebelah pintu, makanya kita hubungi lagi (yang berbuat jahat), di situlah mulai (menunjukkan),” ujarnya.
6. Periksa penjahat lainnya
Polisi juga kini membuka kasus, termasuk kemungkinan adanya penjahat lain yang bekerja sama dengan Anugrah.
“Penghasilan kami Rp 300 (ribu) rupiah, ada ringgit RM86. “Sementara yang kami janjikan (penulis) adalah kami ingin mengembangkan ini dan melihat apakah ada yang bisa membantu,” pungkas Luthfi.
Garis waktu telah selesai
Sekitar pukul 19.09 WIB, pelaku masuk dan membuka pintu toko korban. Saat itu, korban sedang berada di dekat meja kasir. Penyerang kemudian menanyakan harga tempat tidur di sisi kanan truk pickup yang diparkir di toko tersebut. Korban menghampiri pelaku dan menjelaskan harga baju yang dijualnya. Namun tiba-tiba, orang yang menyerangnya langsung mengambil pisau yang ia letakkan di pinggangnya dan mencoba untuk memukul orang yang menimpanya. Korban mencoba membalas dengan menusuk dada penyerang.
“Pada saat yang sama, pelaku menikam kepala korban dengan pisau di tangannya. “Kemudian korban berusaha memeluk pelaku hingga terjatuh ke tumpukan pakaian hingga terjatuh ke bawah L-300,” jelasnya.
Setelah itu, korban berusaha merebut pisau milik pelaku. Korban memotong jari penyerang. Akibatnya, pelaku memukul tubuh korban berkali-kali. Korban berteriak minta tolong hingga pelaku panik dan menutup pintu toko. Penyerang kemudian membunuh korban dan mengambil uang tunai dari laci kasir, kemudian meninggalkan toko, kembali ke kantornya dan pergi ke pintu belakang untuk membuang peluru. “Pelaku kemudian kembali ke kantor dan mencuci dirinya serta pakaian korban yang berlumuran darah di toilet kantor. Kemudian sekitar pukul 19.40 WIB, pelaku kembali menyalakan video pengawas di kantor dan menunggu rekannya datang untuk melanjutkan. ringkasan perusahaan. Kemudian, sekitar jam 8 malam. WIB, temannya datang
No comments: