Ads Top

Anggota Bawaslu RI Temui Keluarga Tersangka OTT Pemerasan Caleg di Medan


Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty bertemu dengan keluarga Bawaslu Medan Azlansyah Hasibuan yang tidak bekerja di Medan. Azlan merupakan tersangka dugaan pemerasan anggota DPR yang dilakukan Polda Sumut yang ditangkap dalam operasi penyamaran (OTT). Demikian kata Koordinator Bidang Pencegahan dan Peran Serta Masyarakat Bawaslu Sumut Suhadi Sukendar Situmorang. Suhadi awalnya mengatakan pihaknya menghormati perintah polisi. Bawaslu Sumut mengapresiasi proses hukum kepolisian yang mengusut dugaan pungli yang dilakukan Bawaslu Kota Medan, kata Suhadi di Medan, Jumat (12/1/2023).

 

Bawaslu Sumut, kata Suhadi, membantu Azlan. Saat ini kondisi Azlan masih mencurigakan dan Polda Sumut belum menyerahkan berkasnya ke kejaksaan.

 

Kini dalam perkembangannya, Bawaslu Sumut melakukan pendampingan kepada anggota Bawaslu Kota Medan. “Kondisinya masih mencurigakan dan belum dirujuk ke jaksa,” ujarnya.

 

Setelah itu Suhadi setuju untuk pergi bersama Lolly Suhenty ke rumah Azlan. Hal ini dilakukan untuk memberikan semangat kepada keluarga.

 

“Tadi malam saya mendampingi pimpinan Bawaslu RI ke rumah keluarga Azlan untuk memberi semangat, karena di sisi lain masyarakat dan hukum juga harus menghormati prinsip konsep kesucian sebelum putusan mempunyai kekuatan abadi,” dia dikatakan. Sebelumnya diberitakan, Polda Sumut melakukan OTT terhadap Azlan dan 2 warga sipil lainnya di Hotel JW Marriott Medan pada Selasa malam (14/11). Dalam OTT ini, polisi setempat mendapat uang sebesar Rp25 juta. Polisi setempat kemudian menetapkan Azlan dan Fahmy Wahyudi Harahap sebagai tersangka penculikan anggota DPRD tersebut. Bawaslu RI kemudian memusnahkan Azlan dan Bawaslu Medan. Polda Sumut memanggil 12 orang untuk diambil keterangannya. Termasuk seluruh anggota Bawaslu Medan.


Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty bertemu dengan keluarga Bawaslu Medan Azlansyah Hasibuan yang tidak bekerja di Medan. Azlan merupakan tersangka dugaan pemerasan anggota DPR yang dilakukan Polda Sumut yang ditangkap dalam operasi penyamaran (OTT). Demikian kata Koordinator Bidang Pencegahan dan Peran Serta Masyarakat Bawaslu Sumut Suhadi Sukendar Situmorang. Suhadi awalnya mengatakan pihaknya menghormati perintah polisi. Bawaslu Sumut mengapresiasi proses hukum kepolisian yang mengusut dugaan pungli yang dilakukan Bawaslu Kota Medan, kata Suhadi di Medan, Jumat (12/1/2023).

 

Bawaslu Sumut, kata Suhadi, membantu Azlan. Saat ini kondisi Azlan masih mencurigakan dan Polda Sumut belum menyerahkan berkasnya ke kejaksaan.

 

Kini dalam perkembangannya, Bawaslu Sumut melakukan pendampingan kepada anggota Bawaslu Kota Medan. “Kondisinya masih mencurigakan dan belum dirujuk ke jaksa,” ujarnya.

 

Setelah itu Suhadi setuju untuk pergi bersama Lolly Suhenty ke rumah Azlan. Hal ini dilakukan untuk memberikan semangat kepada keluarga.

 

“Tadi malam saya mendampingi pimpinan Bawaslu RI ke rumah keluarga Azlan untuk memberi semangat, karena di sisi lain masyarakat dan hukum juga harus menghormati prinsip konsep kesucian sebelum putusan mempunyai kekuatan abadi,” dia dikatakan. Sebelumnya diberitakan, Polda Sumut melakukan OTT terhadap Azlan dan 2 warga sipil lainnya di Hotel JW Marriott Medan pada Selasa malam (14/11). Dalam OTT ini, polisi setempat mendapat uang sebesar Rp25 juta. Polisi setempat kemudian menetapkan Azlan dan Fahmy Wahyudi Harahap sebagai tersangka penculikan anggota DPRD tersebut. Bawaslu RI kemudian memusnahkan Azlan dan Bawaslu Medan. Polda Sumut memanggil 12 orang untuk diambil keterangannya. Termasuk seluruh anggota Bawaslu Medan.

No comments:

Powered by Blogger.