Masjid Agung Medan Sudah Beroperasi, Dilengkapi Lift dan Eskalator
Masjid Agung Medan kini bisa digunakan untuk beribadah. Para jamaah masjid tampak suci saat melaksanakan salat di aula besar lantai satu. Selain ibadah, jemaah menekankan pada dekorasi dan bangunan ruangan pertama.
“Pertama kali saya datang ke masjid ini, saya perhatikan FYP TikTok sudah dibuka. Lalu saya ajak teman-teman salat di sini, jadi sengaja mau salat di masjid baru ini, katanya salah satu masjid terbaik, jadi kami berangkat, kata Ade, Selasa (12/5/2023). ).
Ade mengatakan, yang paling disukainya dari masjid ini adalah kubah masjid yang berwarna emas dan hiasan kaligrafi yang indah. “Saya suka dengan dekorasi masjid yang indah dan kubah emasnya yang indah,” ujarnya.
Masjid ini memiliki elevator dan elevator yang menghubungkan lantai G hingga lantai 3. Di lantai G merupakan area administrasi masjid mulai dari ruang pertemuan hingga ruang koordinator teknis, kemudian di lantai 1, 2, dan 3 merupakan ruang sholat utama.
Baca juga:
Masjid Agung An-Nur Riau, struktur spiritual Taj Mahal
Sementara di lantai dua, terlihat banyak pekerja yang sedang menyelesaikan rumah dengan lukisan kaligrafi. Pengurus Masjid Raya Medan Abdullah mengungkapkan, masjid tersebut mulai berfungsi pada akhir November lalu.
“Kami mengambil kesempatan baik pada tanggal 29 November 2023, ketika kami memulai shalat Ashar, di sini dan mulai sekarang. “Memang saya ingin menggunakannya saat salat Dzuhur, tapi setelah salat Dzuhur belum sepenuhnya bersih karena masih berdebu. Oleh karena itu, diperbolehkan meminta waktu hingga Ashar,” kata Abdullah.
Abdullah menuturkan, setiap hari Senin dan Kamis dilakukan pengajian rutin bersama para ustaz dengan mengangkat topik yang menarik. “Setiap Senin dan Kamis ada tausyiah setelah Zuhur, ada ustaz yang akan memberi ceramah di sini. Ini terjadi dua kali,” kata Abdullah. Abdullah mengatakan Masjid Raya Medan baru ini lebih luas dibandingkan masjid lama. Selain itu, dekorasi baru Masjidil Haram semakin menarik dengan penambahan kubah emas. “Perbedaannya sebenarnya terletak pada lebar dan ukuran yang baru. Dari segi konstruksi lebih mahal dari yang lama. “Beda lagi keindahan dekorasinya, kalau yang lama itu sederhana, sekarang kalau yang baru kalau dilihat dari keadaan di dalamnya manis sekali. Kita jadi kaget,” tutupnya.
Masjid Agung Medan kini bisa digunakan untuk beribadah. Para jamaah masjid tampak suci saat melaksanakan salat di aula besar lantai satu. Selain ibadah, jemaah menekankan pada dekorasi dan bangunan ruangan pertama.
“Pertama kali saya datang ke masjid ini, saya perhatikan FYP TikTok sudah dibuka. Lalu saya ajak teman-teman salat di sini, jadi sengaja mau salat di masjid baru ini, katanya salah satu masjid terbaik, jadi kami berangkat, kata Ade, Selasa (12/5/2023). ).
Ade mengatakan, yang paling disukainya dari masjid ini adalah kubah masjid yang berwarna emas dan hiasan kaligrafi yang indah. “Saya suka dengan dekorasi masjid yang indah dan kubah emasnya yang indah,” ujarnya.
Masjid ini memiliki elevator dan elevator yang menghubungkan lantai G hingga lantai 3. Di lantai G merupakan area administrasi masjid mulai dari ruang pertemuan hingga ruang koordinator teknis, kemudian di lantai 1, 2, dan 3 merupakan ruang sholat utama.
Baca juga:
Masjid Agung An-Nur Riau, struktur spiritual Taj Mahal
Sementara di lantai dua, terlihat banyak pekerja yang sedang menyelesaikan rumah dengan lukisan kaligrafi. Pengurus Masjid Raya Medan Abdullah mengungkapkan, masjid tersebut mulai berfungsi pada akhir November lalu.
“Kami mengambil kesempatan baik pada tanggal 29 November 2023, ketika kami memulai shalat Ashar, di sini dan mulai sekarang. “Memang saya ingin menggunakannya saat salat Dzuhur, tapi setelah salat Dzuhur belum sepenuhnya bersih karena masih berdebu. Oleh karena itu, diperbolehkan meminta waktu hingga Ashar,” kata Abdullah.
Abdullah menuturkan, setiap hari Senin dan Kamis dilakukan pengajian rutin bersama para ustaz dengan mengangkat topik yang menarik. “Setiap Senin dan Kamis ada tausyiah setelah Zuhur, ada ustaz yang akan memberi ceramah di sini. Ini terjadi dua kali,” kata Abdullah. Abdullah mengatakan Masjid Raya Medan baru ini lebih luas dibandingkan masjid lama. Selain itu, dekorasi baru Masjidil Haram semakin menarik dengan penambahan kubah emas. “Perbedaannya sebenarnya terletak pada lebar dan ukuran yang baru. Dari segi konstruksi lebih mahal dari yang lama. “Beda lagi keindahan dekorasinya, kalau yang lama itu sederhana, sekarang kalau yang baru kalau dilihat dari keadaan di dalamnya manis sekali. Kita jadi kaget,” tutupnya.
No comments: